Skip to main content

Maukah Anda Tinggalkan MSG ?

Kata “MSG” mungkin tidak semua orang mengetahuinya, apalagi kepanjangan dari MSG itu sendiri yaitu “Monosodium Glutamat”, hanya beberapa lapis masayarakat Indonesia yang mengetahuinya. Tetapi kata “Vetsin” atau "Micin" hampir semua orang mengetahuinya, hhmmm.... Vetsin dan MSG itu sama hanya beda sebutan saja. Tetapi, di halaman ini kita akan menggunakan istilah MSG saja.

MSG, sumber : tripproject.ca.com
Okkay, kita mulai bahas masalah MSG ini kawan....., seringkali bahkan mungkin sudah banyak artikel dan jurnal penelitian yang membahas tentang MSG , baik itu pembahasan mengenai bahan baku MSG, maupun dampak atau efek dari konsumsi MSG dalam jangka panjang. Meskipun ada pro kontra mengenai dampak buruk MSG jangka panjang ini.
 Mungkin muncul pernyataan, Saya baik-baik saja tuh konsumsi MSG, malahan kalau tidak menambahkan MSG ke masakan rasanya tidak pas di lidah? Eeiitsss.... Pas di lidah belum tentu pas buat kesehatan kita, pas untuk pertumbuhan dan regenerasi sel-sel kita, bahkan menimbulkan dampak yang tidak terbayangkan oleh kita sebelumnya alias berbahaya bangett... kawan.. 


Sangat menyedihkan, ketika banyak artikel dan jurnal penelitian yang membahas MSG dan dampak buruknya bagi kesehatan, banyak orang tidak peduli, hanya segelintir masyarakat kita saja yang benar – benar  telah meninggalkan MSG. Mari kita sedikit mengulas kembali tentang MSG.
MSG kependekan dari Monosodium Glutamat, senyawa kimia yang seringkali ditambahkan dalam berbagai makanan yang dijual di sekitar kita, entah itu berupa snack untuk anak – anak, makanan instant, juga masakan yang dijual di warung atau rumah – rumah makan bahkan seringkali kita sendiri menambahkan MSG atau yang dikenal sebagai vitsin pada makanan yang kita masak trussss.... kita menyuguhkannya kepada keluarga kita.... weleh weleh....  Hheeiii... ada lagi yang tak kalah parahnya, MSG juga ditambahkan dalam bumbu instant, kesukaan ibu – ibu muda jaman sekarang dengan alasan praktis dan tidak buang banyak waktu untuk buat bumbu, juga terkadang kaldu instant pun mengandung MSG di dalamnya. Alasan yang seringkali diutarakan adalah rasanya lebih enak dan gurih, dan penggunaan bahan – bahan bumbu utama bisa lebih sedikit karena rasanya akan dikuatkan dengan MSG.
MSG tidak akan berpengaruh dalam jangka pendek tetapi senyawa ini akan terakumulasi dalam tubuh kita dan menjadi bahaya yang mengancam kesehatan  dalam jangka panjang, umumnya, baru terasa setelah kita jadi kakek – kakek atau nenek – nenek, bahkan ada yang sudah mengalami suatu penyakit sebagai akibat dampak buruk MSG sebelum usia  40 tahun. 

MSG, sumber : bikinngiler.wordpress.com
Menurut penelitian ahli-ahli farmakologi di Prancis... jelas kumpulannya orang - orang pintar, bumbu penyedap dari monosodium glutamat (MSG) dapat berakibat kerusakan kelenjar pankreas. Trusss...., kerusakan organ tubuh itu akan membuat si penderita menambah penderitaannya dengan kencing manis atau diabetes mellitus.
Pusat Farmakologi dan Endokrinologi, asal dari tim peneliti itu kerja sama dengan para tim yang berasal dari Laboratorium Farmakologi dan Farmakodinamik Loubatieres terletak di Montpellier, Prancis. Mereka menemukan dan menyatakan bahwa glutamat berikatan dengan reseptornya di dalam pankreas kita lho..... So..akibatnya, pankreas kita terpicu memproduksi insulin secara berlebihan. Dengan dipacunya produksi insulin, secara otomatis kandungan kadar gula darah si penderita berubah meningkat drastis.

Selain itu terdapat hasil penelitian para ahli lainnya yang menemukan toleransi abnormal glutamat dalam tubuh dan diperoleh adanya gejala akibat peningkatan konsentrasi plasma glutamat di antaranya yaitu:
* Gangguan berjalan / sempoyongan
* Kelumpuhan kedua lengan dan atau kedua tungkai
* Reflek fisiologis meningkat
* Kelainan cairan sumsum tulang belakang ( liquor )
*
Gangguan miksi / urine
* Pemeriksaan neurofisiologik didapatkan kelainan somato sensorik evoked potensial (SSEP).
* Pemeriksaan computed tomogram ( CT ) scan dan magnetic resonance imaging (MRI) adalah normal, dsb .... dsb.... masih banyak lagi

Beberapa hasil penelitian tersebut kami kutib dari sumbernya, sudah sangat jelas memaparkan dampak negatif MSG jangka panjang..... tapi sayangnya tidak semua orang tahu dampak negatif ini, sangat sulit memisahkan diri dari MSG dalam kehidupan sehari – hari. Dalam hal ini, sebenarnya bukan sulit, tetapi MAU atau TIDAK itu saja, memang terasa  aneh saat – saat pertama lidah kita beradaptasi dengan masakan tanpa MSG, tetapi semua itu bermula dari kebiasaan. Tipsnya adalah kita bisa menambahkan bahan – bahan bumbu utama sehingga masakan itu masih memiliki cita rasa yang kita inginkan.

Masakan enak tidak harus berpengawet, berpenguat rasa, berkarbonasi dan ber-zat adiktif lainnya

Seruan dokter – dokter sejak beberapa tahun lalu seakan tenggelam begitu saja karena seberapa banyak pun penelitian mengenai dampak buruk MSG dilakukan dan seberapa banyak pun kesaksian nyata orang – orang yang mengidap penyakit akibat konsumsi MSG jangka panjang dinyatakan, jika kita tidak ada kemauan semua itu menjadi percuma. Hanya tinggal menunggu waktu saja untuk membuktikannya.
Saya dan beberapa teman saya adalah saksi hidup dari dampak negatif MSG, mungkin anda akan berkata, “Ya mungkin saja daya tahan tubuhnya tidak bagus”, atau “Mungkin saja itu dipengaruhi virus atau bakteri”, tetapi dari analisa masing – masing dokter yang telah memeriksa kami, mengatakan bahwa saya, termasuk juga teman saya harus tidak boleh lagi konsumsi MSG. Saya penderita pembengkakan kelenjar getah bening di usia 19 th, dan teman saya penderita radang otak di usianya yang ke 21th. Dan masih banyak lagi kesaksian – kesaksian akibat dampak negatif MSG. 

Mungkin setelah ini akan banyak penelitian yang mengungkapkan kaitan MSG dengan penyakit – penyakit yang timbul dan telah disebutkan pada halaman ini sebagai pro kontra. Tapi, sungguh.... saya sekarang telah sembuh dari sakit pembengkakan kelenjar getah bening dan tidak lagi konsumsi MSG setelah menjalani masa terapi yang tidak sebentar, demikian juga dengan teman saya. Memulai kebiasaan makan dengan bumbu – bumbu alami, seperti bawang putih, bawang merah, garam, gula aren, dsb. Sekarang kami memiliki kualitas kesehatan yang lebih baik dari sebelumnya. Mungkin, anda termasuk orang – orang yang beruntung yang belum mengalami dampak negatif MSG. Tetapi, sebaiknya mulai berpikir dan ambil keputusan tepat mengenai terus menggunakan MSG atau tidak lagi.

Berani atau tidak tinggalkan MSG dari hidup kita, bergantung dari seberapa besar kepedulian kita terhadap kehidupan masa depan. Semua jawaban dan keputusan tergantung pada kita sebagai pelaku – pelaku kehidupan ini.

Salam Sehat Indonesia

Sumber :



Comments

Anonymous said…
permisi..numpang nanya..
klu bleh tahu bumbu2 yg pake MSG ap saja y?
apakah kita blh pake saus tomat, kecap manis , soy sauce, etc?
makasih sblumnya..
masakan atau makanan yang mengandung MSG banyak banget.... kita bisa lihat pada daftar komposisi makanan tsb biasanya di situ tertulis Monosodium Glutamat atau ada juga Natrium Glutamat, boleh aja pake bahan makanan yang sudah disebutkan tadi..... but..... jangan lupa cek komposisinya.... banyak juga yang dijual di supermarket bahan makanan yang tidak mengandung MSG...

trimss ya atas komentnya

Popular posts from this blog

Cegah Penyebab Menopause Dini

Menopause dini dan pasangannya yaitu Prematur Menopause, sebenarnya adalah dua hal berbeda, tetapi seringkali dianggap sama, yaitu menopause sebelum waktu normalnya. Istilah-istilah ini bergantung pada usia wanita yang mengalaminya, jika menopause terjadi sebelum usia 45, itu dianggap menopause dini, jika menopause terjadi sebelum usia 40 itu dianggap sebagai menopause prematur.

Gula Aren + Garam = Pengganti MSG ?

Ingin masakan sedap dan sehat ? berpikir ingin tambahkan MSG ke dalam masakan ?  HHmmm..... bukankah MSG berdampak buruk, trus.... bagaimana ? sedangkan lidah kita terbiasa dengan masakan yang berasa gurih, tenang kawan, tetap ada solusi untuk masalah ini . MSG sebagai penyedap masakan bisa diganti dengan bahan yang lebih sehat dan aman buat tubuh, yaitu gula dan garam serta bumbu – bumbu utama yang cukup takarannya. Gula ? waduww..... takut kena diabet kalau kebanyakan gula, trus.... ? iya benar gula tebu biasanya di pasaran berbentuk kristal keputih –putihan mengandung glukosa tinggi dan bisa memicu terjadinya diabet es mellitus , tetapi perlu kita ingat Indonesia kaya akan bahan – bahan makanan yang berasal dari sumber alam dan aman dikonsumsi, gula aren salah satunya. Sedikit kita lihat yuk… tentang Gula Aren dan Garam ini…. sumber : cocoastari.wordpress.com Tentang gula aren buatan asli Indonesia ini sudah terdapat beberapa penelitian mengenai manfaatnya untuk ke